A. Penyerbukan atau Polinasi

Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari pada kepala putik. Peristiwa ini dapat terjadi disebabkan oleh pengaruh serangga, air, angin, manusia, atau pun faktor lainnya.

Berdasarkan macam perantaranya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi 7 jenis seperti berikut ini.

 1. Anemogami, merupakan penyerbukan dengan bantuan angin.

 2. Hidrogami, merupakan penyerbukan dengan bantuan air.

 3. Ornitogami, merupakan penyerbukan dengan bantuan burung.

 4. Entomogami, merupakan penyerbukan dengan bantuan serangga.

 5. Kiropterogami, yaitu penyerbukan yang dibantu kelelawar.

 6. Malakogami, yaitu penyerbukan yang dibantu siput. 🐌

 7. Antropogami, yaitu penyerbukan yang dibantu manusia.

Akan tetapi, berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dapat dibedakan menjadi 4 jenis seperti berikut.

 1. Autogami (disebut juga penyerbukan sendiri) : jenis penyerbukan yang asal serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama.

 2. Geitonogami (penyerbukan tetangga) : asal serbuk sarinya adalah dari bunga lain dalam 1 pohon.


Gambar 1. (Sumber: ruangbiologi.co.id)

 3. Alogami (penyerbukan silang) : asal serbuk sarinya adalah dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.

 4. Bastar : asal serbuk sarinya dari bunga lain yang berasal dari varietas lain.



Gambar 2. (Dokumentasi admin biosainskita)


B. Pembuahan atau Fertilisasi

Ketika serbuk sari (pada benang sari) jatuh ke kepala putik maka akan terjadi fertilisasi, yaitu proses peleburan antara serbuk sari dengan bakal buah. Proses fertilisasi akan menghasilkan zigot. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari akan menyerap air dan kemudian berkecambah membentuk buluh serbuk sari.

Selanjutnya, buluh serbuk sari tumbuh dan bergerak menuju bakal buah melalui tangkai putik. Inti sel yang ada di dalam buluh serbuk sari akan membelah menjadi dua. Dua inti sel generatif itu akan berkembang menjadi dua inti sel sperma. 

Satu inti vegetatif yang ada di dalam serbuk sari berperan menjadi penunjuk gerak tumbuh buluh serbuk sari ke bakal biji. Satu inti sel sperma membuahi inti ovum (sel telur) membentuk zigot (calon individu baru). Dan satu inti sel sperma yang lain akan membuahi inti kandung lembaga sekunder membentuk endosperma (cadangan makanan).

Pembuahan pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) dikenal sebagai pembelahan ganda (pembuahan ganda) karena terjadi dua kali pembuahan, yakni inti spermatozoid dengan ovum dan inti kandung lembaga seperti berikut ini.

 1. Inti spermatozoid 1 + ovum --> zigot --> embrio (2n)

 2. Inti spermatozoid 2 + inti kandung lembaga sekunder --> endosperma di dalam keping lembaga (kotiledon).

C. Penyebaran Biji (Pemencaran biji)

Biji pada tumbuhan dapat tersebar hingga ke tempat lain yang jauh karena berbagai faktor. Berdasarkan perantaranya, proses penyebaran biji ini dapat dibedakan menjadi 4 jenis seperti berikut.

 1. Anemokori : proses penyebaran biji dengan bantuan angin. Ciri-cirinya: berbiji kecil , ringan, dan bersayap. Sebagai contoh: biji bunga dandelion.

 2. Hidrokori : proses penyebaran biji dengan bantuan air. Ciri-cirinya: tumbuhan hidup di dekat daerah perairan, misalnya di pantai atau tumbuhan yang hidup di air. Contoh tumbuhan: pohon kelapa dan pohon bakau.

 3. Zookori : proses penyebaran biji dengan bantuan hewan. Hewan-hewan yang dimaksud misalnya: burung, kelelawar, dan lain sebagainya.

 4. Antropokori : proses penyebaran biji dengan bantuan manusia. Bisa dikatakan manusia atau petani sengaja menanam biji, membuang biji, menabur biji, dan lain sebagainya.


Gambar 3. (Dokumentasi admin biosainskita)

Baca juga: Penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi


Sumber (dengan beberapa editan) : Buku Fokus, Latihan Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX SMP/MTs, edisi revisi 2018, disusun oleh Bu Sri Wulandari dkk. Penerbit Tunas Nusa.