Daur Biogeokimia adalah perpindahan unsur-unsur kimia melalui makhluk hidup (komponen organik) dan lingkungan abiotik (tanah dan air). Dalam daur biogeokimia terdapat dua macam daur secara umum, diantaranya daur edafik dan daur atmosferik. Daur edafik adalah daur yang unsur kimianya (pada daur tersebut) tidak pernah membentuk gas di udara. Adapun daur atmosferik adalah daur yang unsur kimianya mengalami fase berbentuk gas di udara. Daur biogeokimia berfungsi untuk mengatur keseimbangan ekosistem di bumi.
Artinya keseimbangan ekosistem tergantung pada pengulangan-pengulangan yang terjadi secara berputar pada unsur-unsur kimia tertentu. Unsur-unsur kimia yang dapat mengalami daur biogeokimia meliputi: karbon (C), nitrogen (N), hidrogen (H), oksigen (O), dan fosfor (P).
Unsur-unsur sebagai zat biotik melalui air dalam daur ulang dengan komponen yang hidup, diantaranya yaitu: Bahan ekosistem tang akan diangkat di setiap tingkatan, Berupa elemen yang dibuat dari bahan organik dan akan didaur ulang, Elemen-elemen termasuk pada komponen dan unsur biotik yang melalui udara dan Daur ulang makhluk dan bebatuan (geofisika). Siklus-siklus dalam pembentukan pada Daur Biogeokimia Diantaranya adalah sebagai berikut:
✓ Penguapan (Evaporasi): Pada siklus ini atmosfer dengan pembentukan dalam keadaan jenuh, uap air (awan) berubah menjadi noda air, yang kemudian jatuh dalam bentuk hujan, dan/atau salju.
✓ Infiltrasi: yaitu sebuah aliran air yang masuk ke dalam tanah melalui celah dan pori-pori di tanah ke permukaan air tanah yang lalu bergerak secara vertikal dengan horizontal di bawah permukaan tanah.
✓ Permukaan Air merupakan sebuah limpasan dalam permukaan, biasanya diamati di daerah perkotaan dengan membentuk sungai utama pada permukaan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menuju laut.
(( Sumber rujukan utama (dengan beberapa editan/ gubahan): https://www.gramedia.com/literasi/daur-biogeokimia/?amp ))
1 komentar
Sangat bermanfaat sekali bang, terimakasih penjelasannya...
BalasHapusPosting Komentar